( REAL STORY )MAIN BARENG TEMAN KERJA

Author Avatar

bioskoptv

Joined: Aug 2025

Cerita ini dimulai saat ada orang baru di perusahaan tempat gua bekerja. Tempat kerja gua saat itu memang sedang membuka lowongan untuk divisi gua, karena divisi gua adalah divisi paling vital dan saat itu sedang kekurangan orang dikarenakan salah satu rekan kerja gua resign dari perusahaan.
Setelah cukup lama tidak ada penggantinya akhirnya saat itu ada seorang wanita yang masuk untuk mengisi kekosongan divisi gua. Dia satu-satunya pelamar yang berhasil ke terima di perusahaan tempat gua bekerja.
Sebagai senior disana gua pun harus mengajarkan anak baru yang belum tau seperti apa pekerjaan di divisi gua.
Sedikit cerita tentang perusahaan tempat gua bekerja, gua bekerja di sebuah perusahaan di jakarta pusat, tempat gua bekerja ini kantor yang mengurus sampel untuk seleksi sebuah barang. Dan divisi gua adalah divisi vital di perusahaan ini, bukan karena pekerjaan yang rumit, melainkan divisi yang benar-benar dibutuhkan oleh divisi-divisi yang lain. Setiap sampel harus melalui divisi gua sebelum dikerjakan divisi yang lain. Apabila ada sampel yang tidak dikerjakan maka divisi lain tidak akan bisa mengerjakannya.
Oh iya, tiap divisi ini diisi oleh beberapa orang tergantung seberapa banyak pekerjaannya, sedangkan divisi gua diisi oleh 6 orang. Setiap divisi memiliki ruangan masing-masing, termasuk divisi gua. Saat ada orang baru, kebetulan perusahaan gua tidak menerapkan sistem shift, jadi kami bekerja bersama-sama. Semua divisi bekerja di jam yang sama yaitu masuk jam 9 pagi pulang jam 6 sore. Jadi gua bisa mengajarkan dengan benar.
Sebelumnya divisi gua hanya berisikan 6 orang pria, 5 orang berusia 25-30 tahun dan 1 orang sudah berumur 50 tahun. Namun setelah digantikan dengan orang, baru kali ini divisi gua berisikan 5 orang pria dan 1 wanita.
Seharusnya divisi gua diisi pria, namun karena pekerjaan yang menumpuk jadi gua meminta hrd untuk mencari pengganti secepatnya. Alhasil dapatlah penggantinya, yaitu seorang wanita.
Saat pertama masuk ruangan gua pun berkenalan dengannya, dan mengenalkan rekan-rekan yang lainnya.

Gua : Kamu orang baru untuk divisi ini ya?
Nia : Iya pak, mohon bimbingannya ya
Gua : Jangan pak dong, panggil aja oji
Nia : Iya mas oji, nama saya nia
Gua : Oh iya nia ini, andi, mamat, aris, dan pak asep

Nia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya

Gua : Kebetulan di divisi ini saya leadernya, nanti saya ajarin kamu, kalo ada yang kurang jelas bisa tanya saya atau rekan yang lain
Nia : Iya baik mas
Gua : Panggil oji aja gak usah pake mas saya masih muda kali hehe

Lalu gua pun mengajarinya mengerjakan pekerjaan di divisi kami, setelah itu gua mengajaknya untuk makan siang, karena dia baru jadi dia belum tau tempat makan di sekitar sini.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 6, gua pun menyuruh nia untuk membereskan mejanya dan menyuruhnya untuk pulang.

Gua : Udah jam 6 ni, kamu beresin meja kamu, kalo ada yang belum selesai taruh sini aja ya (sambil menunjuk meja gua)
Nia : Iya, ini sudah bisa pulang?
Gua : Iya kamu pulang aja gpp
Nia : Yang lain gak beberes pulang?
Gua : Belum, mau nyelesain dulu. Kamu pulang duluan aja gpp
Nia : Ini beneran gpp?
Gua : Iya gpp kok
Nia : Saya jadi gak enak, kenapa gak diselesain besok aja?

Lalu gua menjelaskan ke nia kalau divisi ini harus menyelesaikan pekerjaannya, kalau tidak, besok divisi lain tidak bisa bekerja. Jadi mau tidak mau harus diselesaikan, tetapi karena nia masih baru, jadi diberi toleransi selama 1 bulan, namun setelah lewat 1 bulan nia harus ikut menyelesaikan pekerjaannya.
Tak terasa sudah 1 bulan nia bekerja bersama kami, hubungan kami ber 6 pun semakin dekat. Nia yang awalnya pemalu, kini lebih terbuka, sekarang nia sudah terbiasa bekerja bersama kami (5 orang pria). Kami pun semakin akrab dan mulai banyak bercerita.
Saat itu kerjaan di perusahaan gua lagi banyak banget, alhasil kami harus lembur. Setelah seminggu lembur, keesokan harinya nia membawakan cemilan untuk dimakan bersama saat lembur. Karena perusahaan gua cukup ketat, jadi di jam kerja tidak diperbolehkan untuk makan makanan ringan. Di ruangan gua memang gak ada cctv tapi letak ruangan gua dekat dengan ruangan manager dan manager pun sering lewat depan ruangan gua.
Saat itu gua lembur sampai 2 minggu lebih, sebenarnya lembur adalah hal biasa buat gua, namun yang gua khawatirkan adalah nia. Gua takut nia gak betah karena harus lembur terus menerus.
Untungnya kami bisa menjadi teman yang menyenangkan untuk dia, jadi dia tidak merasa tertekan dengan pekerjaannya.
Gua pun menanyakan nia apakah dia betah bekerja disini

Gua : Beb betah gak kerja disini?
Gua memanggil nia dengan panggilan Beb karena dia perempuan sendiri di divisi ini bukan karena kami berpacaran, karena kami berdua sama-sama sudah menikah
Nia : Betah dong
Gua : Terus anak lu gimana beb? Dia mau ditinggal sendiri?
Nia : Dia sama neneknya, lagian juga udah lumayan gede kok, udah ngerti kalo emaknya kerja
Gua : Oh… Emang umur lu berapa sih beb?
Nia : Udah tua, udah 30 gua
Gua : Tapi masih kaya umur 23 beb
Nia : Halah ngarang aja lu

Semakin kesini kami pun semakin dekat, karena kami sama-sama sudah menikah, terkadang kami bercanda yang mengarah ke urusan ranjang.
6 bulan sudah berlalu sejak nia mulai bekerja bersama kami. saat ini perusahaan sedang banyak kerjaan, pekerjaan kami pun menjadi over dan membuat kami harus lembur terus setiap harinya.
Gua pun mencoba untuk berbicara sama atasan gua untuk menambah personil, tapi atasan gua mengatakan kalau 6 orang sudah cukup. Lalu beberapa hari kemudian kami dapat kabar kalau kami akan diberikan shift, shift pagi dan siang.
Shift pun terbagi menjadi dua shift, shift satu gua, nia, dan pak asep, sedangkan shift dua andi, mamat, aris. Shift satu bekerja dari jam 7 pagi pulang jam 4, sedangkan shift dua masuk jam 12, pulang jam 10 malam. Shift akan berganti sebulan sekali.
Saat itu gua dapat jatah shift pagi bersama dengan nia dan pak asep, karena perusahaan tempat gua bekerja buka jam 9 jadi dari jam 7 kami hanya bersantai-santai, kadang kami sarapan dulu karena masuk pagi jadi tidak sempat sarapan, atau kami menghabiskan waktu dengan ngobrol-ngobrol.
Lalu saat masuk malam, karena semua karyawan pulang jam 6, jadi yang masih bekerja dari jam 6 sampai jam 10 hanya kami ber 3 saja, ditambah dengan OB yang bekerja sapai jam 9 malam saat sistem shift diterapkan. Namun diluar kantor masih ada security yang berjaga 24 jam.
Saat kami shift malam kami jadi semakin dekat, karena saat malam jalanan sepi dan kebetulan kami searah jadi saat pulang kami selalu bersama-sama. Dan yang membuat kami semakin dekat karena kami jadi sering ngobrol bebas saat atasan kami sudah pulang. Saat atasan kami pulang, kami jadi bebas bekerja sambil ngobrol-ngobrol, bekerja pun menjadi santai.
Hari ini adalah hari dimana gua mendapatkan jatah shift malam, tiba-tiba datang kerjaan banyak banget dan mengharuskan gua untuk bekerja lembur. Entah ini hari sial gua atau hari keberuntungan gua. Disaat shift malam tiba-tiba banyak kerjaan yang mengharuskan gua untuk lembur, ditambah lagi gua 1 shift dengan pak asep. Karena pak asep sudah tua jadi dia selalu meminta izin untuk tidak ikut lembur dikarenakan dia gak bisa terlalu kecapean. Di satu sisi gua beruntung bisa kerja berduaan dengan nia wanita cantik yang telah membuat gua merasa nyaman.
Disaat kami lembur gua mencoba mencairkan suasana dengan mengajaknya ngobrol agar suasana tidak terlalu sepi.

Gua : Ah parah banget ya beb harus lembur kaya gini
Nia : Iya ji, mana banyak banget lagi
Gua : Udah banyak cuma berdua doang lagi
Nia : lu gak senang ya berdua sama gua?
Gua : Bukan gitu beb, karena cuma berdua jadinya lama baliknya
Nia : Iya ya, mau balik jam berapa ini
Gua : Entah lah, kasihan bini gua gak ada yang menghangatkan
Nia : Udah bosan kali bini lu
Gua : Enggak lah, punya gua kan enak
Nia : Masa
Gua : Bukti in aja
Nia : Ngarep

Lalu kami pun bercanda-bercanda sampai akhirnya pekerjaan kami selesai. Tepat jam 12 kami prepare untuk pulang, dan seperti biasa kami pulang bareng.
Keesokan harinya kami harus lembur lagi, karena bulan ini kerjaan lagi banyak-banyaknya. Seperti biasanya kami hanya bekerja berduaan saja, dan gua pun selalu mengajaknya mengobrol yang berbau dewasa.

Gua : Beb anak lu baru satu ya
Nia : Iya baru satu
Gua : Kenapa gak tambah lagi?
Nia : Males bikinnya hahaha
Gua : Enak-enak males
Nia : Males lah, cape. Udah disini cape nanti main cape lagi
Gua : Gak puas kali lu haha
Nia : Sotoy, punya laki gua gede kali
Gua : Percuma gede kalo blo’on, baru masuk udah keluar haha
Nia : Gila, ya enggak lah. Kalo gitu langsung minta cerai gua

Semakin kesini perasaan gua semakin resah dengan kata-katanya yang seolah-olah memancing gua untuk mencicipi tubuhnya. Nafsu gua terasa menggebu-gebu mengingat obrolan-obrolan intim kami saat malam.
Akhirnya gua memutuskan untuk coba beli obat perangsang racikan farmasi di Mr_SR, berharap obatnya berhasil dan gua bisa menikmati tubuh nia.
Setelah beberapa hari obat yang gua pesan pun tiba, lalu gua mencoba berkonsultasi dengan Mr_SR cara menggunakan obat perangsang racikan farmasi agar obatnya bekerja secara maksimal. Setelah itu tanpa memikirkan rencana gua menunggu waktu yang tepat dan berharap tidak gagal saat mengeksekusinya.
Hari pun berlalu dengan cepat, hari ini adalah hari terakhir gua shift malam. Gua berpikir hanya ini lah kesempatan gua untuk mengeksekusi nia, kalau hari ini gagal maka gua harus menunggu 1 bulan lagi sampai gua mendapatkan shift malam. Gua berharap hari ini datang kerjaan lagi agar gua bisa lembur bersama nia.
Saat itu kerjaan yang datang hanya sedikit, alhasil teman-teman yang shift pagi pun tidak ikut lembur untuk membantu shift malam. Namun saat mereka sudah pulang, tiba-tiba kerjaan datang banyak, gua pura-pura mengeluh, padahal ini yang gua tunggu-tunggu.

Gua : Ah sial, udah jam segini malah kerjaan datang, mana banyak banget lagi
Nia : Tau heran banget gua, kok bisa sih ji udah jam 5 baru pada datang
Gua : Katanya barangnya baru pada datang, soalnya jalanan macet jadi pengiriman ke pending.
Nia : Kaya gitu masih aja diterima ya
Gua : Gimana lagi, selama perusahaan masih buka, orderan masih diterima

Jam menunjukkan pukul 22:00, pak asep pun membereskan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.

Nia : Enak banget pak asep pulangnya selalu on time
Gua : Gimana lagi, dia udah tua gak enak juga suruh dia lembur
Nia : Iya jadinya kita yang terbebani, lagi kenapa juga sih kita 1 shift sama pak asep?
Gua : Gak tau, tanya aja sama atasan
Nia : Mana besok harus masuk pagi, sedangkan ini kerjaan masih menggunung
Gua : Udah gak usah mengeluh terus, gua mau bikin es, lu mau gak?
Nia : Hmm, yaudah deh gua sirup

Lalu gua berjalan menuju pantry untuk membuat es. Salah satu yang membuat gua betah kerja disini, karyawan diberi fasilitas, disediakan minuman untuk karyawan seperti kulkas untuk es batu, dispenser untuk air panas, kopi, teh, susu, sirup.
Sesampainya di pantry gua membuat sirup untuk nia, lalu gua memasukkan 1 botol obat perangsang ke dalam gelas nia dan memberikan sirup cukup banyak agar rasa obatnya tidak terasa. Sedangkan gua membuat es susu agar minuman kami berbeda dan tidak tercampur.
Selesai membuat es gua langsung menuju ruangan gua dan memberikan minumannya ke nia dan lanjut kerja lagi.
Waktu nia minum es sirup yang gua buat, nia mengeluh kalau rasanya manis banget dan ada pahit-pahitnya. Gua pun mengelak dan berkata kalau tadi saat menuang irup tidak sengaja tertuang terlalu banyak.
Setelah itu gua mencoba memancingnya untuk mengobrol yang berhubungan dengan seks agar hawa nafsunya terpancing.

Gua : Wah diluar hujan lagi
Nia : Kalo dirumah enak nih
Gua : Iya ya bisa main sama bini
Nia : Bosan
Gua : Ya bosan orang laki lu gak jago haha
Nia : Kaya lu jago aja haha
Gua : Jago lah, bini gua aja sampe mendesah
Nia : Masa?
Gua : Cobain lah, bini gua aja sampe mendesah haha
Nia : Gila…

Setelah itu kami diam sejenak, lalu nia menghabiskan minumannya dan tidak lama kemudian dia mengajak gua ngobrol lagi. Namun kali ini obrolannya memancing gua seolah memberi isyarat ke gua untuk memuaskannya.

Nia : Panas ya ji, lu ngerasa gerah gak sih?
Gua : Enggak ah, perasaan lu aja kali

Saat itu gua mengerjakan kerjaan gua fokus ke depan tanpa melihat nia. Oh iya posisi meja kami itu berbentuk L, meja kami menghadap tembok, sedangkan tempat duduk kami terpisah gua sebelah utara nia sebelah timur bukan bersebelahan.

Nia : Lu kalo main sama bini lu langsung main atau pemanasan dulu ji?
Gua : Pemanasan dulu dong, kita foreplay dulu biar basah mekinya
Nia : Terus bini lu juga sama?
Gua : Kadang-kadang sih
Nia : Enak dong bini lu
Gua : Enak ah, pentilnya gua jiltin sampe mekinya banjir
Nia : Jadi pengen diforeplay juga gua hehe
Gua : Sini gua jilatin hahaha (sambi menengok ke nia)

Setelah selesai ngomong lalu gua menengok ke nia, gua pun bengong dan gak percaya dengan apa yang gua lihat. Saat itu nia membuka kancing bajunya dan memperlihatkan belahan toketnya, selain itu nia pun mengangkangkan kakinya dan memperlihatkan selangkangannya yang tertutup oleh celana dalam.

Nia : Ini ji mau gak?
Gua : Serius lu?
Nia : Iya, penasaran gua pengen tau rasanya dipuasain

Tanpa pikir panjang gua langsung mendekat ke nia, mencium bibirnya dan meraba toketnya.
Gua memainkan lidah gua dan jari telunjuk gua mulai masuk kedalam bh nya dan memainkan pentil nia yang sudah tegang.
Setelah itu gua membuka kancing baju yang dia kenakan, dan menaikkan bh nya, lalu gua mulai menjilati pentilnya sambil memilin pentil yang satunya.
Nia menikmatinya dan mendesah keenakan ahh… ahh….
“Enak gak beb?” tanya gua, “Enak ji ahh..”
Gua mulai meraba selangkangannya, memasukkan tangan gua kedaam celana dalamnya dan mulai memainkan jari gua di dalam lubang memeknya.
Nia pun semakin terangsang dan mengerang keenakan. Ahh.. mmhhh…
Lalu gua menyuruhnya untuk melepas celana dalamnya dan menyuruh nia untuk duduk di meja, setelah itu gua mulai menjilati itilnya
Mmmhhh… sambil menjambak rambut gua dia mengerang kenakan
Setelah itu dia turun dari meja dan jongkok di hadapan gua sambil melepas celana gua dan tangannya meraih kontol gua. Dia mulai mengocok kontol gua perlahan-lahan, lalu mengarahkan kontol gua ke mulutnya.
mmm… mmm.. sssrruuppp… terdengar suara sepongan nia yang membuat gua semakin horny…
dia memegang kontol gua lagi lalu menurunkan hisapannya ke biji gua, dia menjilati biji gua satu-persatu, lalu menghisapnya dengan lembut. Ahhh… rasanya enak banget…
setelah itu gua menyuruhnya untuk berbaring di lantai dan gua mencoba memasukkan kontol gua ke dalam memek nia.
Saat kontol gua masuk, nia memejamkan matanya sambil mengerang keenakan mmmhhhh….
Gua pun mulai menggenjot nia perahan-lahan namun memberikan hentakan saat menyodoknya, membuat nia merasakan nikmat dunia.
Ssshhh.. aaahhh… aahhh… mmmhhh….
Terdengar rintihan-rintihan dari mulut nia
Agar tidak terlalu monoton gua pun menggenjot nia sambil menciumi lehernya, dan salah satu tangan gua meremas-remas toketnya.
Nia benar-benar sange banget, dia meminta gantian untuk diatas agar bisa mengendalikan permainan.
Saat posisi wot, badan nia agak menunduk kerah gua dan bokongknya naik turun sangat cepat, membuat kontol gua menjadi linu tak tertahan, ingin rasanya gua crotin memeknya.
Tidak lama kemudian nia pun kelelahan dan menyuruh gua untuk bergantian. Gua pun menyuruh nia untuk nungging di meja, setelah itu gua memasukkan kontol gua ke memek nia dari belakang.
Karena sudah mau sampai puncaknya, gua pun menggenjot nia dengan cepat.
Mmmhh… ssshh… aaahhhh… ahh.. ahh… terus ji ahh.. mmhhh…
Gua pun mempercepat genjotan gua karena sudah sampai ujung. Tidak lama kemudian gua kontol gua memuntahkan pejunya tepat di bokong indahnya.
Ahh.. sshh…. enak banget ji, gua sampe lemes.
Gua juga ngersa enak banget beb hah.. hah… hah.. (ngos-ngosan).
Setelah itu kami merapikan pakaian kami dan gua menyuruhnya untuk membereskan pekerjaannya dan pulang.

Gua : Abis ini langsung beresin kerjaan lu ya, terus kita balik
Nia : Gak diselesaiin?
Gua : Udah malam, besok aja. Besok juga kita masuk pagi kan

Lalu kami pun pulang, sebelum pulang saat di tangga nia memberikan ciuman dan berterima kasih untuk malam ini.
Setelah kejadian itu kami langsung pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya dirumah gua gak berhenti membayangkan kejadian yang baru saja gua alami, rasanya benar-benar tidak terlupakan.

Saat sampai dirumah, karena gua pulang sudah terlalu larut orang rumah pun sudah pada tidur. Karena badan lelah dan berkeringat atas kejadian tadi, gua memutuskan untuk mandi agar badan kembali segar.

Setelah selesai mandi terdengar sebuah notifikasi dari hp gua, ternyata itu adalah pesan dari nia.

Nia : Ji makasih ya yang tadi

Gua : Yang mana ya? Hehe (berlaga bego)

Nia : Ah ngeledek aja lu

Gua : Memang yang mana?

Nia : Yang tadi, kita ngewe

Gua : Gimana? Enak gak?

Nia : Iya enak hehe

Kami tidak terlalu lama berbalas pesan karena besok pagi harus masuk pagi-pagi sedangkan saat ini kami belum tidur. Namun sebelum chat berakhir gua mengingatkan nia untuk merahasiakan ini dan jangan lupa untuk menghapus chat ini.

Keesokan hari gua berangkat dengan kondisi masih ngantuk, rasanya ingin sekali mengambil cuti agar bisa beristirahat dirumah. Sesampainya di kantor disana sudah ada nia dan pak asep yang sedang sarapan. Gua yang benar-benar masih ngantuk merebahkan kepala gua di meja untuk beberapa menit sebelum melanjutkan pekerjaan kami.

Tiba-tiba ada tangan yang memegang pundak gua dan bertanya ke gua, karena hal itu gua pun terbangun, dan ternyata yang memegang pundak gua adalah nia

Nia : Kerja ji, malah tidur (dengan nada bercanda)

Gua : Ngantuk banget gua

Nia : Gara-gara semalam ya haha

Gua : Iya nih, badan juga pegal

Nia : Gua mau ke pantry nih, lu mau nitip gak?

Gua : Kopi aja deh biar gak ngantuk

Nia pun langsung ke pantry untuk membuatkan gua kopi, setelah sampai di pantry tiba-tiba notifikasi hp gua berbunyi. Saat gua baca ternyata dari nia.

Nia : Ji mau kopi apa?

Gua : Kopi item aja

Nia : Gak ada

Gua : Terus adanya apa?

Nia : Liat sendiri aja

Gua pun pergi ke pantry untuk mengecek ada apa saja selain kopi. Lalu sesampainya disana nia memberi tau kalau kopi hitam tidak ada, dan gua pun mencari-cari di rak atas.

Saat gua sedang mencari, tiba-tiba tangan nia memegang kontol gua. Seketika gua kaget dan belum sempat berkata-kata, nia mengatakan “terima kasih ya yang semalam hehe”, gua membalasnya dengan senyuman manis dan berkata “enakkan?” nia hanya mengangguk kan kepala tersipu malu.

Lalu setelah mencari dan ternyata tidak ada, gua memutuskan untuk membuat susu.

Nia : Jadinya bikin apa ji?

Gua : Susu aja deh

Nia : Susu gua aja nih hehe (bercanda)

Gua : Sini gua kenyot haha

Nia : Kan semalam udah haha

Melihat gerak gerik nia sepertinya dia masih terbawa efek obat perangsang, tanpa pikir panjang gua langsung memeluk nia dan mencium bibirnya. Nia memberikan reaksi kaget dan mencoba melepaskannya.

Nia : Oji, lu kenapa tiba-tiba nyium gua

Gua : Sange gua liat lu

Nia : Kalo kelihatan cctv gimana?

Gua : Santai aja, cctv gak menyorot pantry kok

Lalu kami berciuman bibir sekali setelah itu kami balik ke ruangan kami untuk melanjutkan pekerjaan kami.

Siangnya gua pergi ke luar untuk beristirahat, makan di warteg sambil mencari angin segar. Hp gua berbunyi, saat gua lihat notif ternyata chat dari nia.

Nia : Ji…

Gua : Kenapa beb

Nia : Semalam enak ya

Gua : Mau lagi? Haha

Nia : Lu mau lagi gak?

Gua : Gua sih mau-mau aja, tapi kalo gak shift malam mana bisa

Nia : Di hotel gimana?

Gua : Yakin lu? Terus laki lu bakal curiga gak?

Nia : Enggak, nanti gua bilang aja lembur

Gua : Yaudah, hotel mana?

Nia : Nanti gua yang cari dekat-dekat sini, nanti gua yang bayarin deh

Gua : Beneran ya

Nia : Yang penting full service aja haha

Gua : Siap, gua bikin banjir haha

Setelah itu gua lanjut kerja sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 4 sore, gua, nia dan pak asep membereskan barang-barang dan pekerjaan kami, setelah itu kami pun pulang. Lalu gua dan nia pulang seperti biasa, karena jalan pulang kami satu arah, kami pun pulang bareng. Namun arah kami bukan ke rumah melainkan ke sebuah hotel bintang tiga. Setibanya di hotel nia menyuruh untuk menunggunya di dalam, sedangkan nia pergi ke minimarket untuk membeli sesuatu.

Sesampainya di hotel kami check in dan menuju kamar kami, setelah itu kami langsung menaruh tas kami dan berciuman.

Karena baru pulang kerja badan pun lengket dan bau keringat, kami berdua memutuskan untuk mandi dulu sebelum ngewe.

Kami melepaskan pakaian kami dan menuju dikamar mandi, gua mulai menyalakan shower, saat air membasahi tubuh kami, gua mulai memeluk nia dan kami mulai berciuman, lidah kami pun saling bermain di dalam mulut. Gua melonggarkan pelukan dan mulai menurunkan tangan gua ke pantat nia, meremas-remas pantat nia yang kenyal.

Saat gua remas nia mendesah di dalam ciuman “mmmhhh”

Nia melepaskan ciumannya dan menciumi dada gua, menjilati puting gua sambil tangannya mengelus-elus kontol gua yang mulai menegang. Saat dia mulai jongkok dan memegang kontol gua yang sudah mengeras untuk disepong, gua pun menahannya.

Gua : Nanti aja beb di kasur biar nikmat

Nia : Yuk…

Kami menyudahi mandi kami, mengeringkan badan menggunakan handuk lalu berjalan menuju tempat tidur. Lalu nia naik ke kasur menggoda gua dengan posisi setengah tidur sambil jarinya digerakkan untuk memanggil gua agar menuju ke tempatnya.

Namun sebelum menikmati tubuh nia, gua membuka hordeng agar ruangan terlihat terang karena cahaya dari luar. Setelah itu gua mendekati nia, berdiri diatas kasur tepat di hadapan nia. Nia pun menggapai batang kontol gua dengan tangannya, lalu mulai mengocok kontol gua dan menjilati batangnya.

Setelah itu dia mulai memasukkan kontol gua perlahan-lahan ke dalam mulutnya dan mulai menghisapnya. Tidak lupa juga dia menjilati biji gua dan menghisapnya.

Puas dengan kontol gua, nia meminta gua untuk bergantian memuaskan dirinya. Saat itu dia terlentang di hadapan gua, lalu gua mulai menjilati pusar nya dan menjilatinya dari pusar ke arah toketnya, saat gua jilat nia mendesah antara enak dan geli “mmmhhh ahhh aahhh”

Gua mulai menjilati puting yang tegang itu tanpa menghisapnya, lalu puting yang satunya gua pilin-pilin menggunakan jari gua. “aahhh geli ji… sshhh aahhh”. Setelah menjilati putingnya gua mulai menghisapnya dan meremas toketnya “sshh ahhh mmmhhh, terus ji enak mmmhh”.

“mau yang lebih enak lagi gak?” tanya gua. Nia menjawab “puasin gua ji”

Lalu gua mulai menjilati dan menghisap itilnya, nia mengerang keenakan “aaaaahhhh…. ssshhhh geli ji aaahhh…” memeknya sudah basah banget.

Setelah itu gua mulai mengarahkan kontol gua, namun nia menghentikannya. Dia menyuruh gua untuk menggunakan kondom.

Nia : Pake kondom ji (sambil membuka kondom menggunakan giginya)

Gua : Enakan gak pake kali

Nia : Iya tapi gua gak mau bunting

Lalu nia memakaikan kondom ke kontol gua menggunakan mulutnya

Gua : Kan lu udah ada suami ngapain takut

Nia : Gak takut, cuma gua gak mau bunting aja

Setelah kondom terpasang gua kembali mengarahkan kontol gua ke memek nia. Saat kontol gua mulai memasuki liang kenikmatan nia, nia meremas seprai dan mengerang “mmmhhh…”

Gua mulai menggenjot nia maju mundur ahh ahh uuhh sshhh ahh lebih cepet ji…

Lalu gua menyuruhnya untuk ganti gaya dengan gaya ds. saat gaya ds gua menjambak rambut nia dan mempercepat genjotan gua ssshh… mmmhh … mmmhh enak ji mmmhh… ahh

Tidak lama kemudian nia bilang kalau dia sudah tidak tahan mau keluar, gua pun menggenjotnya lebih cepat lagi dan saat nia mau keluar gua mencabut kontol gua. Nia pun squirt dan setelah itu dia jatuh dengan posisi tengkurap karena lemas.

Lalu gua menyuruh nia untuk menyamping, kakinya gua angkat satu dan mulai menggenjotnya lagi. Nia sudah lemas tidak berdaya hanya erangan-erangan kecil yang terdengar dari mulutnya. Mmhhh sshh ahh aahhh uuuhh mmhh.

Saat gua mau keluar gua mulai mempercepat genjotan gua, nia pun berteriak ahhh ahhh udah ji aahh ampun ampun ahhh. Lalu gua mencabut kontol gua, melepaskan kondom yang terpasang dan memuncratkan peju gua di muka nia.

Setelah peju gua keluar semua gua langsung terjatuh di sebelah nia

Nia : Ih kenapa dimuka sih ji

Gua : Biar enak

Nia : Enak, bau tau, mana lengket lagi

Gua : Tapi enak kan

Nia : Iya, makasih ya ji udah bikin gua puas untuk yang kedua kalinya.

Lalu kami membersihkan diri, mandi bersama, saling memberi sabun, lalu beristirahat sejenak. Tepat jam 8 kami check out dan pulang ke rumah masing-masing

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *